RESENSI
NOVEL CINTA DALAM HATI

IDENTITAS
BUKU
Judul
Buku : Cinta Dalam Hati
ISBN : 978-602-7517-53-0
Penulis : Orina Fajrina
Penerbit : Rumah Kreasi
Tahun
Terbit : 2013
Tebal
Buku : 163
Chapter 1: She is
Egi
prayoga sudah hamper dua tahun ia tidak bertemu dengan wanita yang saat
bersamanya. Wanita yang dulu sering bersamanya bernama Aira. Aira adalah
sahabat pencinta koreanya. Kerinduan Egi prayoga terhadap Aira yang sudah lama
tidak berjumpa.
Chapter 2: My
Forever Love
Egi
yang tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan jatuh cinta pada seorang wanita
sedalam ini. Juga selama ini. Sampai-sampai Egi yakin bahwa selamanya Aira yang
akan mengisi hatinya. Mungkin Egi terlalu memanjakan perasaannya. Yang sampai
saat ini Egi masih menyukai Aira.
Chapter 3: Yes, I’m stupid
Egi tersenyum pada
dirinya sendiri. Sekian lama menyukai Aira, tak sekalipun dirinya berani
menyatakan perasaannya. Ia merasa telah menjadi orang paling bodoh sedunia. Pengecut.
Chapter 4: You’re My
Love
Aira mengusap air matanya yang membasahi kedua pipinya.
Ingatannya kembali saat-saat awal perkenalannya dengan Arga. Egi yang berada
disamping Aira menatapnya cemas.
Chapter 5: My Secret
Love
Erin memendam perasaannya pada Egi. Ia ingin selamanya
berdua dengan Egi tanpa Aira dan Nana. Erin berjalan perlahan sambil membawa
gitar ke dekat jendela di ruang seni yang sepi. Erin menghirup udara yang segar
dalam-dalam. Ia lalu melihat ke lapangan. Ada sekelompok siswa bermain basket.
Adakah Egi disana? Pikirnya. Ia pun melongokan kepalanya agar lebih jelas
melihat. Tidak ada. Erin pun meraih lembaran kertas di saku bajunya. Lagu
Perhaps Love, ost. Drama Korea Princess Hours, kesukaannya karena merasa sesuai
dengan hatinya.
Chapter 6: Waiting
For You
Erin tak pernah tahu bahwa mencintai seseorang akan melelahkan seperti ini. Tahun demi tahun berganti, namun perasannya tak pernah sekalipun bersambut. Dan tak pernah beralih ke hati lain.
Erin tak pernah tahu bahwa mencintai seseorang akan melelahkan seperti ini. Tahun demi tahun berganti, namun perasannya tak pernah sekalipun bersambut. Dan tak pernah beralih ke hati lain.
Chapter 7: With Us
Kenangan bagaimana Erin jatuh cinta pada Egi hingga akhirnya
Erin memutuskan menjauhinya masih menghadirkan kesedihan di hati Erin.
Chapter 8: Go To Bali
Perlahan pesawat mulai naik. Pesawat sudah mengudara
sekarang. Mereka pergi ke bali untuk bertemu dengan sahabatnya Nana.
Chapter 9: Egi dan
Erin
Egi mencintai Aira dan Erin mencintai Egi. Memang
rumit. Nana yang melihat tingkah mereka setiap hari dulu pun gerah. Habisnya,
tak ada kemajuan apapun dari mereka. Baik Egi maupun Erin. Kedua orang itu
sama-sama mengalami patah hati.
Chapter 10:
Kenapa
Mereka lalu
membicarakan kehidupan mereka satahun ini. Hal-hal apa saja yang terjadi. Setelah
semua sudah diceritakan giliran Yong Hwa yang harus menceritakan tentang
negerinya yang membuat keempat warga Negara
Indonesia ini tergila-gila.
Chapter 11:
Nugu?
Pantai Sanur
tengah menyajikan keindahan sunrisenya.
Cukup banyak pengnjung yang hendak menikmati keindahan matahari terbit di sana,
termasuk Aira, Egi, Erin, Nana, dan Yong Hwa. Kecuali Erin sepertinya. Karena Erin
tampak tak begitu menikmati. Wajahnya murung. Bahkan dalam hatinya ia seperti
merasa kalau menghabiskan liburan di Bali ini merupakan sebuah keputusan yang
salah.
Chapter 12: The Truth
Nana mengajak
Aira, Erin dan Egi ke GWK. Tempat wisata lainnya di Bali yang juga sangat
digemari wisatawan domestic maupun mancanegara. Semua tau bahwa GWK menjadi
tempat untuk menikmati keindahan alam eksotik Bali dari atas. Namun sayangnya,
Erin kembali tak bisa menikmatinya. Penyebabnya masih orang yang sama, Egi dan
Aira.
Chapter 13:
Yong Hwa memandangi sosok yang kini tertidur di pahanya. Ia tahu, besok ia akan dimarahi manajer karena meninggalkan wisatawan yang harusnya ditemani olehnya. Saat ia melihat sosok Erin di tepi pantai, tanpa berpikir panjang ia meminta temennya untuk menggantikan posisinya sebagai guide, menemani wisatawan yang tadi ia pandu.
Chapter 13:
Yong Hwa memandangi sosok yang kini tertidur di pahanya. Ia tahu, besok ia akan dimarahi manajer karena meninggalkan wisatawan yang harusnya ditemani olehnya. Saat ia melihat sosok Erin di tepi pantai, tanpa berpikir panjang ia meminta temennya untuk menggantikan posisinya sebagai guide, menemani wisatawan yang tadi ia pandu.
Chapter 14: Nan Neol Saranghae
Egi pun
menyatakan rasa cintanya yang begitu besar kepada Aira. Tetapi hanya saja Aira
hanya menganggap Egi sabagai kakaknya.
Chapter 15: Why?
Egi tampak
gelisah dalam duduknya. Ia memikirkan bagaimana akan bersikap kalau bertemu
Aira dan juga Erin. Kalau pernyataan Aira benar, maka ingin sekali Egi
melampiaskan kekecewaannya atas penolakan Aira tadi malam pada Erin.
Chapter 16: Run Away
Erin memasukkan barang-barangnya ke dalam koper. Juga oleh-oleh yang dibelinya setelah pulang membeli tiket pesawat Jakarta-Bali. Erin memilih keberangkatan 13.15 siang ini. Alasannya, karena Erin tak akan mampu menghadapi Egi, Aira atau juga Nana yang mengetahui perasaannya. Pengecut memang.
Chapter 17: Found You
Sudah lima bulan berlalu. Egi, Aira, dan Erin sama sekali tidak berhubungan lagi. Baik lewat dunia maya maupun nyata. Ketiganya seperti sudah berada di dunia yang berbeda. Yang meskipun sebenarnya saling mencemaskan satu sama lain namun ketiganya tak ingin bertanya langsung. Mereka malah memilih bertanya ke Nana.
Chapter 18:
Meski sudah kuputuskan bahwa aku menghentikan kerumitan yang tak sengaja kubuat, tetap saja rasanya sakit. Meski kukatakan aku melepasnya tetap saja terasa pedih, Padahal aku melepasnya agar ia bisa bahagia.
Chapter 16: Run Away
Erin memasukkan barang-barangnya ke dalam koper. Juga oleh-oleh yang dibelinya setelah pulang membeli tiket pesawat Jakarta-Bali. Erin memilih keberangkatan 13.15 siang ini. Alasannya, karena Erin tak akan mampu menghadapi Egi, Aira atau juga Nana yang mengetahui perasaannya. Pengecut memang.
Chapter 17: Found You
Sudah lima bulan berlalu. Egi, Aira, dan Erin sama sekali tidak berhubungan lagi. Baik lewat dunia maya maupun nyata. Ketiganya seperti sudah berada di dunia yang berbeda. Yang meskipun sebenarnya saling mencemaskan satu sama lain namun ketiganya tak ingin bertanya langsung. Mereka malah memilih bertanya ke Nana.
Chapter 18:
Meski sudah kuputuskan bahwa aku menghentikan kerumitan yang tak sengaja kubuat, tetap saja rasanya sakit. Meski kukatakan aku melepasnya tetap saja terasa pedih, Padahal aku melepasnya agar ia bisa bahagia.