Dari segi kuantitasnya, taman bacaan masih sangat sedikit.
Belum lagi keadaannya sangat menyedihkan. Kesesuaian buku yang ada didalamnya
kurang bisa membawa misi pendidikan yang ada. Banyak taman bacaan yang malah tidak
sesuai dengan nuansa pendidikan. Hanya berhubungan dengan konsumsi hiburan
semata. Taman bacaan hanya meminjamkan komik saja.
Membaca
belum menjadi hal yang dirasa menyenangkan oleh banyak pihak. Tidak mudah mengganti
kebiasaan masyarakat yang lebih tertarik pada tontonan televise. Percaya bahwa
komik itu menyampaikan hal imajimatif atau tidak nyata. Ini akan membentuk
khayalan dan bukannya meningkatkan kreativitas.
Minat
baca akan menjadi stimulasi bagi perkembangan imajinasi anak. Yang penting buku-buku
yang mereka baca tidak mengandung unsur kekerasan. Buku yang menjadi stimulasi
perkembangan imajinasi anak, kisah petualangan, sejarah para nabi. Buku-buku
seperti ini akan memberikan warna baru bagi mereka. Anak-anak mencontoh apa
yang dilukiskan dalam cerita buku ntersebut.
Ini
sangat dipengaruhi oleh para orang tua. Sebaiknyaorangt tua memberikan contoh
kepada mereka. Anak akan termotivasi dengan melihat perilaku orang tuanya.
Orang tua yang gemar membaca, akan ditiru oleh anak-anaknya.
Kebanyakan para orang tua mengajak anak-anaknya untuk
berekreasi ketempat-tempat hiburan seperti mall atau arena bermain lainnya.
Para orang tua justru harus memberikan contoh yang positif agar anak-anaknya
gemar membaca. Saat jalan-jalan ke mall atau pusat perbelanjaan, sempatkan
untuk masuk ke took buku. Mereka tertarik terhadap sebuah buku, ini merupakan
awal yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar